Ujian Nasional Akhirnya Dihapus di 2017!
Ujian Nasional Akhirnya Dihapus di 2017!
Setelah sempat menjadi wacana, hari ini (25/11), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan bahwa Ujian Nasional akan ditiadakan. Menurut Pak Menteri, hal ini sudah disetujui oleh Presiden Jokowi, hanya tinggal menunggu formalitas berupa Instruksi Presiden (Inpres).
Lebih jelasnya, inilah poin-pon yang diungkapkan Pak Muhadjir pada media.
1. Ujian Nasional akan dimorotarium, alias dihentikan (untuk sementara). Jadi pada tahun 2017, tidak akan ada UN.
2. Presiden Jokowi sendiri sudah bertemu dengan Pak Muhadjir (25/11), dan pada prinsipnya, beliau telah setuju. Jadi sekarang pemerintah tinggal menunggu keluarnya Inpres, sebagai formalitas keputusan peniadaan UN ini.
3. Apakah ini berarti kamu yang duduk di bangku terakhir SMA atau SMP bisa bebas merdeka dari ujian akhir? NGGAK, TUH! Tetap ada ujian di akhir masa sekolah,
tapi bukan Ujian Nasional yang dilakukan serentak dan sama di seluruh
Indonesia, melainkan ujian yang dilakukan secara desentralisasi.
Data dan fakta Ujian Nasional 2015
4. Maksud dari "ujian yang dilakukan secara desentralisasi" adalah, ujian bagi siswa SMA, SMK dan sederajat merupakan wewenang provinsi.
Artinya, bagian pendidikan masing-masing provinsi, lah, yang menentukan
ujiannya. Sementara untuk SD dan SMP, yang menentukan adalah level
kota/kabupaten.
Dengan kata
lain, ujian akhir SMA di DKI Jakarta akan berbeda dengan di Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Papua, atau provinsi lainnya.
5. Namun Pak Menteri juga menekankan bahwa pelaksanaan ujian akhir yang BUKAN UJIAN NASIONAL ini tetap akan ada standarnya.
“Pelaksanaannya tetap standar nasional. Badan Standarisasi Nasional
akan mengawal, mengontrol, dan mengendalikan prosesnya,” ujar Pak
Muhadjir, seperti yang dikutip detik.com.
6. Salah satu keuntungan ditiadakannya UN adalah nggak ada lagi keribetan untuk mengirimkan puluhan ribu soal ujian ke pelosok Indonesia dengan dikawal polisi.
Kalau
dipikir-pikir, peniadaan UN bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan
pemerintah, meminimalisir kebocoran soal, serta berbagai kendala teknis
lainnya. Pasti tahu, dong, kalau setiap tahun biasanya ada saja sekolah
atau daerah yang pelaksanannya heboh tertunda, karena soal ujiannya
belum sampai atau rusak?
7. Kelulusan siswa sendiri bakal ditentukan oleh evaluasi pihak sekolah. Ujian akhir (pengganti UN) hanya menjadi salah satu bahan pertimbangannya.
Tetapi sebenarnya, Ujian Nasional (UN) pun memang sudah nggak menjadi patokan kelulusan, kok!
8. Sebelumnya, Pak Muhadjir juga sempat menyampaikan bahwa rencana moratarium ini juga disebabkan oleh hasil UN. Lho, kok gitu?
Jadi, dari
hasil Ujian Nasional, pemerintah bisa melihat pemetaan tingkat
pendidikan di seluruh Indonesia. Nah, sejauh ini hasilnya menyatakan
bahwa hanya 30 persen sekolah di Indonesia yang memenuhi standar. Jadi
ada sekolah-sekolah yang nilai UN siswanya bagus banget, tapi kebanyakan
masih nge-drop.
Mendikbud
merasa kalau masalah pemerataan pendidikan inilah yang perlu dibenahi,
supaya nggak ada ketimpangan. Maka sekarang ini, karena kualitas
pendidikan nggak merata, belum ideal kalau negara mengadakan ujian yang
levelnya nasional.
Gimana mau
melakukan Ujian Nasional dengan soal-soal yang sama di seluruh
Indonesia, kalau tingkat kemampuan sekolah-sekolahnya masih jomplang?
Manfaat UN adalah mengetahui pemetaan pencapaian peserta didik. Tapi ternyata, hasilnya nggak merata.
9. Nah, jika pendidikan di Indonesia sudah merata, menurut Pak Muhadjir, bukan nggak mungkin jika Ujian Nasional akan kembali diadakan.
10. Maka,
apakah berarti tahun 2018 UN akan diselenggarakan kembali? “[Tahun 2018]
Hampir pasti belum ada [Ujian Nasional],” kata Pak Muhadjir, seperti
yang dimuat di detik.com.
Soalnya, meratakan kualitas pendidikan nggak bisa dilakukan secara instan. Mustahil bisa terwujud hanya dalam waktu setahun!
***
Wacana penghapusan atau peniadaan Ujian Nasional memang menimbulkan pro dan kontra. Pengamat pendidikan Bapak M. Abduhzen adalah salah satu pihak yang sangat mendukung penghapusan ini.
Menurut
beliau, penyelenggaraan UN lebih banyak nggak efektifnya karena, antara
lain, membebani guru sehingga untuk hanya fokus pada UN, memicu
kecurangan dari berbagai pihak, dan dianggap nggak berhasil memajukan
pendidikan di Indonesia.
Lebih jauh
lagi Pak M. Abduhzen juga berpendapat kalau, UN tuh, nggak bikin siswa
semangat belajar. "UN yang terkait degan kelulusan pada kenyataannya
tidak memotivasi siswa untuk belajar," ungkapnya.
Tapi ada juga yang punya pendapat lain, seperti Rifqi Makarim,
Ketua OSIS SMAN 1 Surakarta. “Sebagai pelajar, sebenarnya saya kurang
setuju atas keputusan [ditiadakannya UN]. Salah satu sebabnya karena
Ujian Nasional 'kan berstandar nasional. Jadi dengan adanya UN, semua
sekolah akan punya standar yang sama.”
Bagi Rifqi,
akan membingungkan kalau nantinya diterapkan standar yang berbeda-beda.
Ia pun nggak yakin bahwa moratarium UN ini dapat menjadi solusi untuk
meningkatkan dan memeratakan pendidikan di Indonesia.
Sekian Saja Update Saya Tentang UN Yang akan di hapus pada tahun 2017!!!! GOOD BYEEEEE SEE YOU AGAIN!!!
Jangan lupa Subscribe Chanel Youtube saya disini
Jangan lupa follow Instagram saya disini
Yang mau nanya tinggal ke ask fm saya aja ya... disini
Post a Comment